This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 16 Oktober 2012

Assurance Service



ASSURANCE SERVICES

Konsep asurance services meliputi audit yang telah di laksanakan sesuai dengan statements on auditing standard dan jasa pelaporan khusus, atestasi, serta review dan kompilasi. Jasa kompilasi merupakan bagian dari kategori assurance services yang baru karena jasa ini memberikan informasi penting bagi pemngambil keputusan, sekalipun tidak ada keyakinan eksplisit yang di berikan mengenai realibilitas informasi itu.

Assurance services adalah jasa-jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi, atau konteksnya, bagi pengambil keputusan.

Assurance services dapat membantu orang-orang mengambil keputusan yang lebih baik dengan meningkatkan informasi yang tersedia bagi mereka. Karena itu, assurance services dapat:

  1. Mengambil informasi dengan menggunakan alat-alat pengukuran yang ada atau dapat disempurnakan
  2. Meningkatkan realiabilitas informasi dengan mengurangi risiko informasi yang berkaitan dengan keputusan itu. Ini mungkin berada dalam lingkup jasa audit serta atestasi dan bersifat independen dari pengambil keputusan
  3. Meningkatkan relevansi informasi yang di gunakan dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat mengarahkan pada keputusan yang lebih baik dan meningkatkan hasil organisasi

Audit

            Menurut Ron Weber (1999), audit ialah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik/ tidak disalahgunakan serta terjaminnya integritas data, keandalan serta efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer.

Kegunaan Audit Sistem Informasi

Audit sistem informasi dilakukan untuk dapat menilai:

  1. Apakah sistem komputerisasi suatu organisasi / perusahaan dapat mendukung pengamanan aset.
  2. Apakah sistem komputerisasi dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi / perusahaan.
  3. Apakah sistem komputerisasi tersebut efektif, efisiensi dan data integrity terjamin.

Tujuan Audit Sistem Informasi

Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber dapat disimpulkan secara garis besar terbagi menjadi empat tahap, yaitu:

  1. Meningkatkan keamanan aset-aset perusahaan.
  2. Meningkatkan integritas data
  3. Meningkatkan efektivitas sistem
  4. Meningkatkan efisiensi sistem

Faktor-faktor yang mendorong pentingnya kontrol dan audit sistem informasi adalah sebagai berikut:

  1. Mendeteksi agar komputer tidak dikelola secara tidak terarah
  2. Mendeteksi resiko kehilangan data
  3. Mendeteksi resiko pengambilan keputusan yang salah
  4. Menjagaaset perusahaan
  5. Mendeteksi resiko error komputer
  6. Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer
  7. Menjaga kerahasiaan
  8. Meningkatkan pengendalian evolusi komputer


Auditor harus memutuskan apakah dalam auditnya ia akan meggunakan komputer atau tidak dan pendekatan mana yang akan ditempuh. Tiga pendekatan audit yang berkaitan  dengan komputer:

  1. Audit disekitar komputer (audit arround the komputer)
  2. Audit melalui komputer (audit through the komputer)
  3. Audit dengan komputer (audit with the komputer)

Cara Melakukan Perbaikan Sistem

            Melakukan perbaikan system bisa dilakukan dengan cara audit system informasi. Dalam pendekatan audit system computer (Audit Through the Computer) auditor melakukan pemeriksaan langsung terhadap program-program dan file-file computer pada audit system informasi berbasis computer. Auditor menggunakan computer (software bantu) atau dengan cek logika atau list program untuk menguji logika program dalam rangka pengujian pengendalian yang ada dalam computer. Selain itu auditor juga dapat meminta penjelasan dari para teknisi computer mengenai sfesifikasi system atau program yang diperiksanya. Dalam pengujian substantive, para auditor memeriksa file computer. Apabila auditor menggunakan alat bantu audit, besar kecil penggunaan komputer dalam audit tergantung pada kompleksitas dari system computer perusahaan yang diaudit. Penggunaannya dapat sederhana atau lebih rumit. Dalam pendekatan ini focus perhatian auditor langsung pada oprasi pemrosesan didalam system computer.

Mengukur Kinerja

Sistem kartu-skor seimbang yang diusulkan oleh kaplan dan norton telah menerima banyak perhatian sebagai suatu sistem ukuran kinerja alternatif. Menurut pendekatan kartu-skor seimbang (balance scorecard system) suatu entitas mengembangkan tujuan pada masing-masing dari empat area :
1)      Perspektif pelanggan
Perspektif pelanggan dirancang untuk mengembangkan indikator utama yang efektif dari pendapatan organisasi. Salah satu tujuan organisasi mungkin adalah meningkatkan pangsa pasar dan strategi entitas yang spesifik mungkin melibatkan peningkatan kepuasan pelanggan, pengembangan produk baru, atau akuisisi pesaing. Akuntan publik dapat menilai apakah entitas itu telah mengembangkan ukuran kinerja oprasi dan keuangan bagi masing-masing strategi
2)      Perspektif internal
Perspektif internal memusatkan perhatian pada proses inti dalam organisasi seperti produksi, pemberian jasa, atau aktivitas penentuan merek produk.
3)      Perspektif inovasi
Perspektif pelajaran dan inovasi memusatkan perhatian pada kemampuan entitas untuk menumbuhkan dan memperluas kapabilitasnya.
4)      Perspektif keuangan.
Perspektif keuangan memusatkan perhatian pada ukuran keuangan tradisional untuk kepentingan investor dan kreditor, pengembalian atas ekuitas, atau ukuran likuiditas seperti kemampuan entitas untuk melunasi hutang masa berjalan dengan arus kas operasi



Selain itu ada juga pendekatan Multi Kriteria. Pendekatan multi kriteria ini terbagi dalam dua kelompok, yaitu: pendekatan partial dan pendekatan menyeluruh.
Pendekatan partial terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu pendekatan sasaran, pendekatan sumber, pendekatan proses, dan pendekatan gabungan.
Pendekatan Sasaran (Goal Approach) ini dimulai dengan mengidentifikasi sasaran, kemudian menjabarkan faktor-faktor yang berpengaruh dalam mencapai sasaran tersebut.
PendekatanSumber (System Resource Approach) mengukur kinerja melalui keberhasilan organisasi dalam mendapatkan berbagai macam sumber yang dibutuhkan.
Pendekatan Proses (Internal Process Approach) memandang kinerja sebagai tingkat efisiensi dan kondisi organisasi internal.
Pendekatan Gabungan dilakukan dengan menggunakan pendekatan di atas dengan maksud meminimasi kelemahan yang dipunyai masing-masing pendekatan.

Sedangkan pendekatan menyeluruh ada dua, yaitu pendekatan Contingecy dan pendekatan bidang sasaran. Pendekatan yang pertama mencoba memandang keseluruhan kegiatan yang dilakukan pada organisasi secara simultan. Pendekatan ini kinerja diukur terhadap kepuasan setiap kelompok pada organisasi. Sedangkan pendekatan kedua mengukur kinerja pada setiap bidang sasaran dengan memperhitungkan juga prioritas semua bidang sasaran. Bidang sasaran tersebut adalah efisiensi eksternal, efisiensi internal, efektivitas eksternal, dan efektivitas internal.

Cara Tes Mutu System Pemeliharaan

1.      Menilai tingkat pemeliharaan system, dan
2.      Menilai tingkat keamanan system

Cara untuk menguji keterandalan system informasi yakni

1.      Memeriksa produktivitas system informasi
2.      Memeriksa efisiensi system informasi
3.      Memeriksa tingkat keamanan system informasi
4.      Memeriksa tingkat integrasi data suatu system informasi